Kuliah

Tugas Kuliah


KETRAMPILAN MENGGUNAKAN “GLOBE, PETA, TABEL, MODEL, DAN LINGKUNGAN” SEBAGAI MEDIA DAN SUMBER BELAJAR IPS
Sabtu,  3 Desember 2011

            Pandangan pembelajaran paradigma lama yang konvensional sekarang sudah mulai ditinggalkan dengan menggantikan dengan pembelajaran paradigma baru yang konstruktivisme, yang dalam pembelajaran ini mengembangkan kemampuan siswa. Untuk itu agar pembelajaran dapat berjalan optimal perlu menggunakan pembelajaran yang PAKEMI (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyenangkan serta Inovatif), sehingga guru dituntut untuk menggunakan multi metode untuk mendukung pembelajaran tersebut serta kreatif dan inovatif untuk menggunakan model, sumber, dan media pembelajaran dengan memasukkan sesuatu yang menyenangkan dalam pembelajarannya.
            Untuk memenuhi tugas kuliah tentang ketrampilan menggunakan “Globe, Peta, Tabel, Model, dan Lingkungan” sebagai media dan sumber belajar IPS, maka saya akan memberikan sedikit penjelasan.

1.      Ketrampilan menggunakan Globe sebagai media dan sumber belajar IPS

Pembelajaran PAKEMI dengan ketrampilan menggunakan Globe untuk dijadikan sebagai media dan sumber belajar IPS dapat kita lakukan dengan menggunakan berbagai metode atau multi metode dalam proses pembelajaran.
Untuk proses pembelajarannya yaitu kita dapat menggunakan metode pembelajaran diskusi yang dalam proses pembelajarannya diberikan unsur permainan, sehingga peserta didik merasakan kesenangan, kenyamanan dalam belajar. Misal dalam kelas dibagi dalam beberapa kelompok, tiap kelompok diberikan satu globe kemudian diberikan kesempatan untuk setiap anggotanya untuk mengamati sebentar. Kemudian sekarang masukkan unsur permainannya dengan cara salah satu anggota kelompok memutarkan globe, anggota yang lain membelakangi globe. Kemudian siswa yang memutar globe menunjuk salah satu negara setelah globe berhenti berputar yang kemudian menunjuk salah satu siswa untuk menunjukkan negara yang sebelumnya sudah dipilih sebelumnya, tapi sebelum siswa tersebut mulai mencari negara itu globe tersebut diputar lagi setelah globe berhenti berputar baru siswa yang dipilih mencari lokasi negara tersebut.
Dari kegiatan di atas, Globe sudah dapat dijadikan sebagai media dan sumber belajar dalam pembelajaran IPS khususnya untuk menemukan lokasi negara atau dapat digunakan untuk menemukan benua dan samudera.

2.      Ketrampilan menggunakan Peta sebagai media dan sumber belajar IPS

           Dalam proses pembelajaran untuk menentukan jarak sebenarnya dan jarak pada peta dengan memperhatikan skala peta, kita dapat menggunakan Peta untuk media dan sumber belajar IPS.
Selalu dalam pembelajaran tersebut akan saya sisipkan dengan beberapa unsur yang menyenangkan yang dalam hal ini adalah pengalaman saya sendiri. Saya menggunakan unsur yang menyenangkan tersebut dengan menyisipkan sesuatu yang dekat dan disenangi oleh peserta didik. Contohnya tokoh kartun “Sinchan”, dengan memasukkan sesuatu yang disenangi peserta didik diharapkan proses pembelajaran lebih optimal dan akan terkesan dalam benak peserta didik. Kemudian untuk proses pembelajarannya, buatlah peta gambar “Sinchan” yang telah dimodifikasi dengan memberikan simbol dan legenda serta dengan memberikan skala peta. Dengan begitu akan memberikan daya tarik tersendiri dalam proses pembelajarannya.
Sehingga bisa dikatakan dari pembelajaran tersebut peta yang telah dimodifikasi gambar “Sinchan” telah dapat dijadikan sebagai media dan sumber belajar peserta didik.

3.      Ketrampilan menggunakan Tabel sebagai media dan sumber belajar IPS
Tabel dapat membantu dalam proses pembelajaran misalnya dalam mempermudah membandingkan sesuatu, contohnya dalam pembelajaran IPS materi “Uang Kartal dan Uang Giral”.
Untuk proses pembelajarannya dapat melalui diskusi kelompok dengan memberikan tabel kosong dengan format tabel tertentu. Setelah isian tabel terisi, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, tentunya dengan bimbingan dan arahan guru. Kekurangan pada penampilan tiap kelompok disempurnakan oleh kelengkapan kelompok lain yang tampil, sehingga semua kelompok dapat memahami apa perbedaan dan persamaan “Uang Kartal dan Uang Giral”.
Dari kegiatan pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa tabel dapat digunakan sebagai media pembelajaran dengan dijadikan sebagai instrumen untuk diskusi kelompok dan dapat dijadikan sebagai sumber belajar karena kelompok dapat melengkapi hasil diskusinya dengan mendapatkan informasi tambahan dari kelompok lain yang lebih lengkap hasil diskusinya.

4.      Ketrampilan menggunakan Model sebagai media dan sumber belajar IPS
Model merupakan tiruan tiga dimensi dari benda/obyek yang sesungguhnya, jadi dalam proses pembelajaran IPS sangat membantu khususnya untuk materi permukaan bumi seperti dataran rendah, dataran tinggi, gunung, laut, lembah, dan lain-lain.
Untuk proses pembelajarannya hampir mirip dengan peta, peta itu dimodifikasi tiga dimensi tampilannya dengan memperhatikan apa yang ingin disampaikan guru. Itu dapat dibuat dengan peta timbul, untuk gunung dibuat layaknya gunung sungguhan, sungai cekungan yang panjang menuju ke laut, laut diposisikan paling rendah. Untuk membuat media pembelajaran guru bisa melibatkan peserta didik, karena untuk membuat media ini membutuhkan bahan yang tidak bahaya bagi anak yaitu kertas koran dilebur di air dan dibentuk model permukaan bumi, kemudian jika sudah kering guru dengan peserta didik bisa memberikan pewarnaan sesuai dengan permukaan bumi nyatanya.
Dari proses pembelajaran tersebut model yang telah dibuat dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan materi tentang permukaan bumi dan sumber belajar karena peserta didik akan mendapatkan pengalaman tersendiri saat mereka dilibatkan dalam proses pembuatannya.

5.      Ketrampilan menggunakan Lingkungan sebagai media dan sumber belajar IPS
Lingkungan merupakan sumber belajar tak langsung karena peserta didik tidak semuanya akan tahu jika guru tidak memberikan sesuatu informasi tentang lingkungan tersebut.
Sebagai proses pembelajarannya guru bisa mengajak jalan-jalan di sekitar sekolah untuk mengamati kenampakan buatan dan kenampakan buatan. Kebetulan sekolah tempat saya mengajar di pedesaan jadi lingkungan alam dan buatannya dapat terlihat jelas. Guru bisa menggunakan media lingkungan untuk menjelaskan kenampakan alam dan kenampakan buatan, sebagai contohnya dengan menjelaskan sawah bahwa termasuk kenampakan buatan karena saat mengamati lingkungan tersebut dikondisikan ada petani yang melakukan kegiatan di sawah tersebut, sehingga peserta didik akan lebih paham. Dalam pembelajaran ini akan merasa mendapatkan sesuatu pengalaman yang berbeda, dan tidak menutup kemungkinan saat pulang dari sekolah peserta didik akan belajar langsung saat perjalanan pulang dengan mengamati kenampakan alam dan kenampakan buatan yang telah dilaluinya.
Dari sedikit penjelasan di atas dapat dikatakan lingkungan dapat dijadikan media dan sumber pembelajaran IPS untuk kenampakan alam dan kenampakan buatan.







Tentang Pendapat IPS di SD oleh ahli asing.


1.  Menurut AK .Ellis(1991)
       alasan diajarkannya ips sebagai pelajaran disekolah adalah :
  • IPS memberika tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi, hal ini dapat dilihat dari proses demokrasi yang terjadi dikelas, misalnya pada saat pemilihan ketua kelas maupun belajar menghargai pendapat dengan cara membuat forum diskusi.
  • IPS dirancang untuk membantu siswa menjelaskan "dunianya",dunia anak adalah dunia bermain,dimana dalam proses pembelajaran anak harus dihadapkan dengan situasi yang menyenangkan yang memberikan rasa aman terhadap anak,dalam hal ini anak dihadapkan dengan keadaan  yang kongrit,karena anak usia 6-12 tahun cara berfikirnya masih kongkrit.. (perwujudan benda sebenarnya
  • IPS adalah sarana untuk pengembangan diri siswa secara,ips merupkan wadah pengembangan diri siswa secara personal maupun kelompok karfena didalam ips diajarkan mengenai hidup berkelompok yang berarti kita membutuhkan orang lain untuk berthan hidup maupun pengembangan personal yhang berarti kita harus bertahan hidup dengan cara mengembangkan kemampuan diri kita sendiri diera globalisasi in
  • IPS membantu siswa memperleh pemahaman mendasar (fundamental understanding ) tentang sejarah , geografi dan ilmu -ilimu sosial lainnya,memang sudah diketahui dalam ips memang ada 3 hal penting yaitu dimansi waktu , ruang atau tempat dan dimensi udara, dimensi waktu berhubungan dengan masa kini, masa lampu dan masa datang dan kita tidak bisa menghindari itu karena waktu adalh dimensi yang sangat penting bagi kehidupan kita,dimensi ruang atau tempat berkaitan dengan tempat  sekolah , perumahan ,perkebunan dll,kita memperluakan ruang untuk membangun rumah, berolahraga ,berkebun dll disamping itu kita membutuhkan udara segar untuk bernafas,semua itu dirangkum jadi satu dalam ilmu pengetgahuan sosial (IPS)
  • IPS meningkatkan kepekaan-kepekaan siswa terhadap masalah-masalah sosial,ilmu pengetahuan sosial mengajari kita bagaimana hidup bersama.para siswa berhubungan dengan orang lainnya,dalam hal ini IPS mengajarkan anak untuk menghargai orang laian dan berinteraksi  dengan lingkungan lainnya sehingga dia akan peka terhadap apa saja yang terjadi disekitarnya.
2. Menurut Barr dkk
     Merumuskan tiga perspektif tradisi utama dalam IPS,tradisi tersebut adalah :
  • IPS diajarkan sebagai nilai pewarisan kewarganegaraan (citizenship transmission)
  • IPS diajarkan sebagai ilmu-ilmu sosial
  • IPS diajarkan sebagai reflektif inquir
3. Roberta Woolover dan Kathryn P. Scoot (1987)
      merumuskan ada lima perspektif dalam mengajarkan IPS . Kelima perspektif tersebut tidak
      berdiri masing-masing, bisa saja ada yang merupakan gabungan dari perspektif yang lain.
      Kelima perspektif tersebut ialah:
  •  IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan (citizenship transmission).
  • IPS diajarkan sebagai Pendidikan ilmu-ilmu sosial
  • IPS diajarkan sebagai cara berpikir reflektif (reflective inquiry).
  • IPS diajarkan sebagai pengembangan pribadi siswa.
  • IPS diajarkan sebagai proses pengambilan keputusan dan tindakan yang rasional.
4. Diana Nomida Musnir dan Maas DP (1998)
     mendeskripsikan hakikat Pendidikan IPS adalah berbagai konsep dan prinsip yang terdapat dalam
     ilmu-ilmu sosial, misalnya tentang kependudukan, kriminalitas, tentang korupsi dan kolusi dan
     sebagainya yang dikemas untuk kepentingan pendidikan dalam rangka upaya pencapaian tujuan
     pendidikan diberbagai jenjang pendidikan. Berbagai realitas tersebut dijelaskan melalui
     pendekatan multi dimensi arah dalam melakukan berbagai prinsip dan generalisasi yang
     terdapat dalam ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi sosial,
    geografi dan ilmu politik

5. John Jarolimek, (1971:4)
      mengatakan “the social studies have been defined as those portion of
     the social sciences selected for instructional purpose”. Kemudian disebut pula bahwa ilmuilmu
     sosial yang mendukung social studies, adalah history, sosiology, political science, Social
     psychologi, philosophy, antroplogy and economic yang dapat diterjemahkan bahwa
     IPS  adalah ilmu pengetahuan tentang manusia dalam lingkungan hidupnya, yaitu mempelajari
     kegiatan hidup manusia dalam kelompok yang disebut masyarakat dengan menggunakan
     berbagai disiplin ilmu sosial (social sciences), sepertinya: sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah,
     antropologi, psikologi sosial, dan sebagainya, juga dengan humaniora dan ilmu kealaman.



KelasQ . . . .

 Bersama-sama mencari pemecahan masalah